Tandaseru — Puluhan petugas kebersihan (cleaning service) di Kantor Gubernur Provinsi Maluku Utara menggelar aksi mogok kerja, Senin (29/3). Aksi ini dipicu keterlambatan pembayaran gaji mereka selama 4 bulan terakhir.

Salah satu petugas kebersihan yang enggan namanya dipublikasikan mengungkapkan, sejak Desember 2020 hingga Maret 2021 upah mereka tak kunjung dibayarkan. Padahal para janitor ini butuh uang untuk menutupi biaya kehidupan sehari-hari.

“Sudah dikeluhkan ke Kepala Biro Umum (Djamaludin Wua, red), tapi belum juga ada kabar baik untuk kami,” tuturnya.

Lantaran keluhan mereka tak ditanggapi, satu-satunya jalan yang dilakukan adalah mogok kerja. Meski khawatir mendapat teguran, mereka berharap langkah ini bisa mendapat perhatian Pemerintah Provinsi.

“Tapi kalau tidak begini, akan semakin tertunda. Apalagi mau masuk bulan puasa,” keluhnya.

Aksi mogok ini dimulai hari ini hingga ada pembayaran gaji mereka oleh Biro Umum Sekretariat Daerah Provinsi Maluku Utara.

Upah yang diterima oleh petugas kebersihan setiap bulannya senilai Rp 1,8 juta. Jika dihitung sejak Desember hingga Maret maka setidaknya per orang harus menerima Rp 7,2 juta.